Hipertiroid adalah keadaan hipermetabolik yang disebabkan oleh
meningkatnya kadar T3 dan T4 bebas terutama disebabkan oleh hiperfungsi
kelenjar tiroid (Robbins.2007. hal:811).
Hipertiroid adalah penyakit yang diakibatkan oleh meningkatnya
sirkulasi dan pelepasan hormon tiroid oleh kelenjar
tiroid.(Lewiss.2000.hal:1415)
Hipertiroid adalah pengeluaran
hormon tiroid yang berlebihan diperkirakan terjdi
akibat stimulasi abnormal kelenjar tiroid oleh imunoglobulin dalam
darah (Smeltzer.Suzanne C.2002.hal:1307)
Hipertiroid adalah suatu ketidakseimbangan metabolik yaitu dengan
mengikatnya kadar T3 dan T4 akibat dari stimulasi kelenjar tiroid yang
abnormal.
B.
Etiologi
Hipertiroid disebabkan oleh penyakit graves yaitu
penyakit autoimun yang tidak diketahui penyebabnya. Tetapi ditemukan faktor
pencetus seperti :
a) Aktivitas hormon tiroid yang
berlebihan
b) Adanya edenoma tiroid yang
tumbuh didalam jaringan tiroid.
Dan faktor predisposisinya adalah :
c) Riwayat keluarga yang biasanya
tinggal didaerah pegunungan yang airnya kurang mengandung yodium
d) Penghambat sintesa hormon oleh
zat kimia seperti obat-obatan
C. Patofisiologi
Kelenjar hipofisis memproses pengendalian yodium yang digunakan
oleh kelenjar tiroid. Iodium merupakan bahan utama yang dibutuhkn tubuh untuk
pembentukan hormon tiroid thyrod stimulating hormon (TSH) yang datur juga oleh
thyrid releasing hormon (TRH) suatu neurohormon hipotalamaus. Tiroksin
menunjukan timbal balik negatif dari sekresi TSH dengan bekerja langsung pada
tirotironin hipofisis kelenjar tiroid menghasilkan tiga jenis hormon berbeda.
Tiroksin (T4), T3 dan kalsitonin. T3 dan T4 merupakan asam amino yang
mengandung molekul niodium yang kemudian disintesis dan disimpan dalam keadaan
terikat denga protein didalam sel-sel tiroid dan dalam keadaan terikat dengan
globulin pengikat protein thyroid bilnding globulin (TBG).
Kelenjar tiroid bekerja
sangat efisien dalam mengambil yodium dan darah kemudian memekatkan dalam
sel-sel kelenjar tersebut disana ion-ion iodida akan diubah menjadi molekul
yodium yang akan bereaksi dengan tiroksin (suatu asam amino) untuk membentuk
hormon tiroid sekresi, tirotropin/TSH oleh kelenjar hipofisis akak
mengendalikan keceptan pelepasan hormon tiroid, selanjutnya pelepasan TSH di
tentukan oleh kadar hormon tiroid didalam darah menurun, pelepasan TSH
meningkat sehingga terjadi peningkatan keluaran triiodotironin (T3) dan tetraiodotironin ( T4) keadaan ini merupakan contoh pengendalian
umpan balik (feed back control). Hormon pelepas tirotropin (TRH) yang d
sekresikan oleh hipotalamus memberikan pengaruh yang mengatur pelepasan TSH
dari hipofisis. Bila TSH dalam darah menurun dapat mengekskresidan dapat
meningkatkan keluaran T3 dan T4.
Beberapa obat dan
keadaan dapat mempengaruhi sintesis pelepasan dan metabolisme tiroid sekaligus
menghambat sintesis T4 melalui feed back negatif meningkatkan pelepasan TSH.
Gejala
klinis pada pasien hipertiroid pada defisiensi dalam sintesis hormon tiroid
akan menyebabkan peningkatan produksi hormon TSH yang dapat menyebabkan peningkatan jumlah dan
peningkatan hiperplasia sel-sel kelenjar tiroid untuk menormalisir hormon
tiroid. Jika proses ini terus menerus akan menyebabkan pembesaran kelenjar
tiroid jika proses ini terjadi terus-menerus akan terjadi inborn error sintesis
hormon tiroid Pada hipertiroid kelenjar tiroid di paksa mengsekresikan hingga
diluar batas sehingga untuk memenuhi kebutuhan sel-sel kelenjar tiroid membesar
dan menekan area trakea dan esofagus sehingga terjadi gangguan respirasi,
menelan dan sesak nafas juga bisa disebabkan oleh kelemahan otot-otot
pernafasan yang dapat menyebabkan dipsnea dan edema.
sistem
kardiovaskuler seperti palpitasi dengan adanya kombinasi hormon tiroid dan katekolamin hormon tiroid yangberpengaruh pada SA node
dan adanya kerentanan yang berlebihan penderita hipertiroid terhadap rangsangan
sistem simpatis simpatis nyeri dada/angina. Hal ini diduga akibat adanya
peningkatan konsumsi oksigen oleh otot jantung. Efek dari T3 pada otot jantung
maupun peningkatan kebutuhan oksigen perifer. Fekwensi nadi yang meningkat dan
akan bertambah cepat jika beraktivitas serta adanya perubahan emosi, sesak
nafas karena terdapat kenaikan curah jantung dan konsumsi oksigen pada saat
melakukan aktivitas. Selain itu kapasitas vital akan menurun disertai gangguan
sirkulasi dan ventilasi baru jika tidak ditemukan adanya tanda-tanda gagal
jantung.
Sering
berkeringat berkeringat termasuk akibat dari sifat hormon tiroid yang
kalorigenik akibat peningkatan laju metabolisme terus menerus kadang-kadang
penderita hipertiroid mengalami sulit tidur, efek pada kepekaan sinaps saraf
yang mengandung tonus otot akibat terjadinya tremor halus dengan frekwensi
10-50 x/detik., nadi yang takikardi atau
diatas normal juga merupakan efek hormon tiroid mempercepat kerja jantung,
eksoftalmus yang terjadi merupakan reaksi inflamasi outoimun yang mengenai
jaringan periobital dan otot-ototekstraokuler, sehingga bola mata terdesak
keluar.
Komplikasi
yang di timbulkan yaitu gangguan irama jantung (aritmia) karena kontraksi
jantung tidak teratur dan berakhir pada serangan jantung dan krisis tirotoksik.
D. Penatalaksanaan Medis
1.
Konservatif
a. Farmakoterapi
1)
Anti tiroid : untuk menghambat pembentukan hormon tiroid.
Contoh obat :
Propiltiurazil (PTU), metimazol (tapazole)
Indikasi : Pada
penyakit hipertiroid.
Kontraindikasi :
Ibu menyusui/ ibuhamil dapat menyababkan krisis tiroid
Efek samping :
Ruam kulit, nyeri sendi, demam, nyeri sendi, demam, nyeri tenggorokan, sakit
kepala, mual, munta.
2)
Obat untuk mengendalikan tirotoksik terhadap efek-efek hipertiroid
(takikardi,tremor dan gugup)
Contoh Obat :
propanolol (indernal), atenolol (fenormin) nodolo (corgard)
Indikasi : Pada
penyakit tiroid.
Kontaindikasi :
ibu menyusui dan ibu hamil
Efek Samping :
artralgia, keluhan gastrointestinal
3)
Preparat yodium untuk menghamabat pembentukan hormon tiroid dan mengurangi
vaskularisasi pada kelenjer tiroid
Contoh obat :
kalium iodida, lugols
Indikasi : sebelum
dilakukan pembedahan
Kontra indikasi :
pada klien yang hamil dan menyusui
Efek samping :
gangguan gastrointestinal nyeri sendi, sakit kepala.
4)
Obat untuk menghancurkan fungsi jaringan kelenjar tiroid
Contoh : yodium radio aktif (RAI)
Indikasi : penyakit hipertiroid
Kontra indikasi : anak-anak dan wanita hamil
Efek samping : Gangguan saluran cerna seperti
(mual, muntah sakit tenggorkan)
b.
Non farmakologi
1. Diit yang dberikan harus
tinggi kalori yaitu 2600-3000 kalori perhari baik dari makanan maupun suplemen.
2. Konsumsi protein tinggi yaitu
100-125 gr (2,5 gr/kg/hari) untuk mengatasi proses pemecahan protein jarngan
seperti susu dan telur
3. Tidak mengkonsumsi sayuran
seperti kol
4. Tidak mengkonsumsi alkohol dan
rokok yang dapat meningkatkan kadar metabolisme.
c. Operatif
1. Tiroidektomi sub total adalah
mengangkat sebagian kelenjar tiroid/peningkatan sekitar lima perenam jaringan
tiroid menjamin kesembuhan dalam waktu lama bagi sebagian penderita
2. Tiroidektomi dilakukan untuk
pengangkatan seluruh keenjar tiroid atau terapi primeer terhadap karsinoma.
3. Radioaktif iodine adalah untuk
memusnahkan kelenjartiroid yang hiperaktif.
E . Pengkajian Keperawatan
1.
Pengkajian
a. Aktivitas/istirahat
Tanda dan gejala : insomnia,
sensitivitas meningkat, otot lemah gangguan
koordinasi, kelelahan berat, atrofi otot.
b. Sirkulasi
Tanda dan gejala : disritmia
(vibrilasi atrium), irama gallop, murmur, peningkatan tekanan darah dengan
tekanan nada yang berat, takikardia saat istirahat, sirkulasi kolaps, syok
(krisis tirotoksikosis palpitasi, nyeri dada (angina).
c. Eliminasi
Tanda dan gejala : urine
dalam jumlah banyak, perdarahan dalam feses, diare.
d. Integritas ego
Tanda dan gejala : mengalami
stress yang berat baik emosional maupun fisik, emosi labil, (euphoria sedang
sampai delirium), depresi.
e. Makanan dan cairan
Tanda dan gejala :
kehilangan berat badan yang mendadak, nafsu makan meningkat makan banyak,
makannya sering, kehausan, mual dan muntah, pembesaran tiroid, goiter, edema
non pitting terutama daerah pretibial
f. Neurosensori
Tanda :
bicaranya cepat dan parau, gangguan status mental dan perilaku seperti
:bingung, disorientasi, gelisah, peka rangsang, delirium, psikosis, stupor,
koma, tremor halus pada tangan, tanpa tujuan beberapa bagian tersentak-sentak,
hiperaktif, reflex tendon dalam (RTD).
g. Nyeri atau kenyamanan
Gejala : nyeri orbital, fotofobia.
h. Pernafasan
Tanda : frekuensi pernafasan
meningkat, takipnea, dispnea, edema paru (pada krisis tirotoksikosis).
i.
Keamanan
Gejala: tidak toleransi
terhadap panas, keringat yang berlebihan, alergi terhadap iodium (mungkin
digunakan pada pemeriksaan)
Tanda: suhu meningkat diatas
374oc, diaphoresis, kulit halus, hangat dan kemerahan, rambut tipis,
mengkilap dan lurus, eksoftalmus retraksi, iritasi pada konjungtiva dan berair,
pruritus, lesi eritema (sering terjadi pada pretibial) yang menjadi sangat
parah.
j.
Seksualitas
Tanda: penurunan libido,
hipomenorea, amenorea dan impoten.
k. Penyuluhan/pembelajaran
Gejala : adanya riwayat keluarga yang mengalami
masalah tiroid, riwayat hipotiroidisme, terapi hormone tiroid/pengobatan
antitiroid, dilakukan pembedahan tiroidektomi sebagian.
l.
Pemeriksaan
Diagnostik :
1) Tes ambilan RAI : meningkat
pada penyakit graves dan toksik goiter
noduler, menurun pada tiroiditis.
2) T4 dan T3 serum : meningkat
3) T4 dan T3 bebas serum :
meningkat
4) TSH : tertekan dan tidak
berespons pada TRH (tiroid relasing hormon)
5) Tiroglobulin : meningkat
6) Elektrolit : hiponatremia
mungkin sebagai akibat dari respon adrenal atau efek dilusi dalam terapi cairan
pengganti hipokalemia terjadi dengan sendirinya pada kehilangan melalui
gastrointestinal dan dieresis.
7) Katekolamin serum : menurun
8) Kreatinine urine :
meningkat
9) EKG : fibrilasi atrium,
waktu sistolik memendek, kardimegali.
10) USG dan thorak foto
F. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid tidak terkontrol,keadaan hipermetabolisme: peningkatan beban jantung.
2. Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan energi, peka rangsang dari saraf sehubungan dengan gangguan kimia tubu
3. Resiko tinggi perubahan nutrisi berhubungan dengan peningkatan metabolisme, mual muntah, diare, hiperglikemi.
4. Resiko tinggi kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan mekanisme perlindungan mata: eksoftalmus.
5. Ansietas berhubungan dengan faktor fisiologis:status metabolik (stimulasi ssp), efek psudokatekolamin dari hormon tiroid.
6. Resti perubahan proses fikir berhubungan dengan perubahan fisiologis : peningkatan stimulasi ssp, mempercepat aktivitas mental, perubahan pola tidur.
7. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang pemajanan, mengingat, kesalahan interpretasi informasi, tidak mengenal sumber informasi.
F. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid tidak terkontrol,keadaan hipermetabolisme: peningkatan beban jantung.
2. Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan energi, peka rangsang dari saraf sehubungan dengan gangguan kimia tubu
3. Resiko tinggi perubahan nutrisi berhubungan dengan peningkatan metabolisme, mual muntah, diare, hiperglikemi.
4. Resiko tinggi kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan mekanisme perlindungan mata: eksoftalmus.
5. Ansietas berhubungan dengan faktor fisiologis:status metabolik (stimulasi ssp), efek psudokatekolamin dari hormon tiroid.
6. Resti perubahan proses fikir berhubungan dengan perubahan fisiologis : peningkatan stimulasi ssp, mempercepat aktivitas mental, perubahan pola tidur.
7. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang pemajanan, mengingat, kesalahan interpretasi informasi, tidak mengenal sumber informasi.
semoga dapat bermanfaat ..terutama bagi adik-adikku yg ada di akper...terutama akper pelniiiiii
BalasHapussemoga dapat bermanfaat ..terutama bagi adik-adikku yg ada di akper...terutama akper pelniiiiii
BalasHapus