Sabtu, 17 Maret 2012


A.    Pengertian
Hipertiroid adalah keadaan hipermetabolik yang disebabkan oleh meningkatnya kadar T3 dan T4 bebas terutama disebabkan oleh hiperfungsi kelenjar tiroid (Robbins.2007. hal:811).

Hipertiroid adalah penyakit yang diakibatkan oleh meningkatnya sirkulasi dan pelepasan hormon tiroid oleh kelenjar tiroid.(Lewiss.2000.hal:1415)

Hipertiroid adalah pengeluaran hormon tiroid yang berlebihan diperkirakan terjdi
akibat stimulasi abnormal kelenjar tiroid oleh imunoglobulin dalam darah (Smeltzer.Suzanne C.2002.hal:1307)

Hipertiroid adalah suatu ketidakseimbangan metabolik yaitu dengan mengikatnya kadar T3 dan T4 akibat dari stimulasi kelenjar tiroid yang abnormal.
 
B.      Etiologi
Hipertiroid disebabkan oleh penyakit graves yaitu penyakit autoimun yang tidak diketahui penyebabnya. Tetapi ditemukan faktor pencetus seperti :
a)    Aktivitas hormon tiroid yang berlebihan
b)   Adanya edenoma tiroid yang tumbuh didalam jaringan tiroid.
Dan faktor predisposisinya adalah :
c)    Riwayat keluarga yang biasanya tinggal didaerah pegunungan yang airnya kurang mengandung yodium
d)   Penghambat sintesa hormon oleh zat kimia seperti obat-obatan
C.      Patofisiologi
      Kelenjar hipofisis memproses pengendalian yodium yang digunakan oleh kelenjar tiroid. Iodium merupakan bahan utama yang dibutuhkn tubuh untuk pembentukan hormon tiroid thyrod stimulating hormon (TSH) yang datur juga oleh thyrid releasing hormon (TRH) suatu neurohormon hipotalamaus. Tiroksin menunjukan timbal balik negatif dari sekresi TSH dengan bekerja langsung pada tirotironin hipofisis kelenjar tiroid menghasilkan tiga jenis hormon berbeda. Tiroksin (T4), T3 dan kalsitonin. T3 dan T4 merupakan asam amino yang mengandung molekul niodium yang kemudian disintesis dan disimpan dalam keadaan terikat denga protein didalam sel-sel tiroid dan dalam keadaan terikat dengan globulin pengikat protein thyroid bilnding globulin (TBG).
      Kelenjar tiroid bekerja sangat efisien dalam mengambil yodium dan darah kemudian memekatkan dalam sel-sel kelenjar tersebut disana ion-ion iodida akan diubah menjadi molekul yodium yang akan bereaksi dengan tiroksin (suatu asam amino) untuk membentuk hormon tiroid sekresi, tirotropin/TSH oleh kelenjar hipofisis akak mengendalikan keceptan pelepasan hormon tiroid, selanjutnya pelepasan TSH di tentukan oleh kadar hormon tiroid didalam darah menurun, pelepasan TSH meningkat sehingga terjadi peningkatan keluaran  triiodotironin (T3)  dan tetraiodotironin ( T4)  keadaan ini merupakan contoh pengendalian umpan balik (feed back control). Hormon pelepas tirotropin (TRH) yang d sekresikan oleh hipotalamus memberikan pengaruh yang mengatur pelepasan TSH dari hipofisis. Bila TSH dalam darah menurun dapat mengekskresidan dapat meningkatkan keluaran T3  dan T4.
      Beberapa obat dan keadaan dapat mempengaruhi sintesis pelepasan dan metabolisme tiroid sekaligus menghambat sintesis T4 melalui feed back negatif meningkatkan pelepasan TSH.
Gejala klinis pada pasien hipertiroid pada defisiensi dalam sintesis hormon tiroid akan menyebabkan peningkatan produksi hormon TSH  yang dapat menyebabkan peningkatan jumlah dan peningkatan hiperplasia sel-sel kelenjar tiroid untuk menormalisir hormon tiroid. Jika proses ini terus menerus akan menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid jika proses ini terjadi terus-menerus akan terjadi inborn error sintesis hormon tiroid Pada hipertiroid kelenjar tiroid di paksa mengsekresikan hingga diluar batas sehingga untuk memenuhi kebutuhan sel-sel kelenjar tiroid membesar dan menekan area trakea dan esofagus sehingga terjadi gangguan respirasi, menelan dan sesak nafas juga bisa disebabkan oleh kelemahan otot-otot pernafasan yang dapat menyebabkan dipsnea dan edema.
sistem kardiovaskuler seperti palpitasi dengan adanya kombinasi hormon tiroid dan katekolamin  hormon tiroid yangberpengaruh pada SA node dan adanya kerentanan yang berlebihan penderita hipertiroid terhadap rangsangan sistem simpatis simpatis nyeri dada/angina. Hal ini diduga akibat adanya peningkatan konsumsi oksigen oleh otot jantung. Efek dari T3 pada otot jantung maupun peningkatan kebutuhan oksigen perifer. Fekwensi nadi yang meningkat dan akan bertambah cepat jika beraktivitas serta adanya perubahan emosi, sesak nafas karena terdapat kenaikan curah jantung dan konsumsi oksigen pada saat melakukan aktivitas. Selain itu kapasitas vital akan menurun disertai gangguan sirkulasi dan ventilasi baru jika tidak ditemukan adanya tanda-tanda gagal jantung.
Sering berkeringat berkeringat termasuk akibat dari sifat hormon tiroid yang kalorigenik akibat peningkatan laju metabolisme terus menerus kadang-kadang penderita hipertiroid mengalami sulit tidur, efek pada kepekaan sinaps saraf yang mengandung tonus otot akibat terjadinya tremor halus dengan frekwensi 10-50 x/detik., nadi yang takikardi  atau diatas normal juga merupakan efek hormon tiroid mempercepat kerja jantung, eksoftalmus yang terjadi merupakan reaksi inflamasi outoimun yang mengenai jaringan periobital dan otot-ototekstraokuler, sehingga bola mata terdesak keluar.
Komplikasi yang di timbulkan yaitu gangguan irama jantung (aritmia) karena kontraksi jantung tidak teratur dan berakhir pada serangan jantung dan krisis tirotoksik.


D. Penatalaksanaan Medis
1.      Konservatif
          a. Farmakoterapi
1)        Anti tiroid : untuk menghambat pembentukan hormon tiroid.
Contoh obat : Propiltiurazil (PTU), metimazol (tapazole)
Indikasi : Pada penyakit hipertiroid.
Kontraindikasi : Ibu menyusui/ ibuhamil dapat menyababkan krisis tiroid
Efek samping : Ruam kulit, nyeri sendi, demam, nyeri sendi, demam, nyeri tenggorokan, sakit kepala, mual, munta.
2)        Obat untuk mengendalikan tirotoksik terhadap efek-efek hipertiroid (takikardi,tremor dan gugup)
Contoh Obat : propanolol (indernal), atenolol (fenormin) nodolo (corgard)
Indikasi : Pada penyakit tiroid.
Kontaindikasi : ibu menyusui dan ibu hamil
Efek Samping : artralgia, keluhan gastrointestinal
3)        Preparat yodium untuk menghamabat pembentukan hormon tiroid dan mengurangi vaskularisasi pada kelenjer tiroid
Contoh obat : kalium iodida, lugols
Indikasi : sebelum dilakukan pembedahan
Kontra indikasi : pada klien yang hamil dan menyusui
Efek samping : gangguan gastrointestinal nyeri sendi, sakit kepala.

4)                                                   Obat untuk menghancurkan fungsi jaringan kelenjar tiroid
             Contoh : yodium radio aktif (RAI)
 Indikasi : penyakit hipertiroid
 Kontra indikasi : anak-anak dan wanita hamil
 Efek samping : Gangguan saluran cerna seperti
                     (mual, muntah sakit  tenggorkan)



b.    Non farmakologi
1.    Diit yang dberikan harus tinggi kalori yaitu 2600-3000 kalori perhari baik dari makanan maupun suplemen.
2.    Konsumsi protein tinggi yaitu 100-125 gr (2,5 gr/kg/hari) untuk mengatasi proses pemecahan protein jarngan seperti susu dan telur
3.    Tidak mengkonsumsi sayuran seperti kol
4.    Tidak mengkonsumsi alkohol dan rokok yang dapat meningkatkan kadar metabolisme.

c.    Operatif
1.    Tiroidektomi sub total adalah mengangkat sebagian kelenjar tiroid/peningkatan sekitar lima perenam jaringan tiroid menjamin kesembuhan dalam waktu lama bagi sebagian penderita
2.    Tiroidektomi dilakukan untuk pengangkatan seluruh keenjar tiroid atau terapi primeer terhadap karsinoma.
3.    Radioaktif iodine adalah untuk memusnahkan kelenjartiroid yang hiperaktif.

E . Pengkajian Keperawatan
1.         Pengkajian
a.       Aktivitas/istirahat
Tanda dan gejala : insomnia, sensitivitas meningkat, otot lemah gangguan  koordinasi, kelelahan berat, atrofi otot.
b.      Sirkulasi
Tanda dan gejala : disritmia (vibrilasi atrium), irama gallop, murmur, peningkatan tekanan darah dengan tekanan nada yang berat, takikardia saat istirahat, sirkulasi kolaps, syok (krisis tirotoksikosis palpitasi, nyeri dada (angina).
c.       Eliminasi
Tanda dan gejala : urine dalam jumlah banyak, perdarahan dalam feses, diare.
d.      Integritas ego
Tanda dan gejala : mengalami stress yang berat baik emosional maupun fisik, emosi labil, (euphoria sedang sampai delirium), depresi.
e.       Makanan dan cairan
Tanda dan gejala : kehilangan berat badan yang mendadak, nafsu makan meningkat makan banyak, makannya sering, kehausan, mual dan muntah, pembesaran tiroid, goiter, edema non pitting terutama daerah pretibial
f.       Neurosensori
Tanda : bicaranya cepat dan parau, gangguan status mental dan perilaku seperti :bingung, disorientasi, gelisah, peka rangsang, delirium, psikosis, stupor, koma, tremor halus pada tangan, tanpa tujuan beberapa bagian tersentak-sentak, hiperaktif, reflex tendon dalam (RTD).
g.      Nyeri atau kenyamanan
Gejala  : nyeri orbital, fotofobia.
h.      Pernafasan      
Tanda : frekuensi pernafasan meningkat, takipnea, dispnea, edema paru (pada krisis tirotoksikosis).
i.        Keamanan
Gejala: tidak toleransi terhadap panas, keringat yang berlebihan, alergi terhadap iodium (mungkin digunakan pada pemeriksaan)
Tanda: suhu meningkat diatas 374oc, diaphoresis, kulit halus, hangat dan kemerahan, rambut tipis, mengkilap dan lurus, eksoftalmus retraksi, iritasi pada konjungtiva dan berair, pruritus, lesi eritema (sering terjadi pada pretibial) yang menjadi sangat parah.
j.        Seksualitas
    Tanda: penurunan libido, hipomenorea, amenorea dan impoten.
k.      Penyuluhan/pembelajaran
Gejala  : adanya riwayat keluarga yang mengalami masalah tiroid, riwayat hipotiroidisme, terapi hormone tiroid/pengobatan antitiroid, dilakukan pembedahan tiroidektomi sebagian.
l.        Pemeriksaan Diagnostik          :
1)      Tes ambilan RAI  : meningkat pada penyakit graves dan toksik    goiter noduler, menurun pada tiroiditis.
2)      T4 dan T3 serum   : meningkat
3)      T4 dan T3 bebas serum   : meningkat
4)      TSH   : tertekan dan tidak berespons pada TRH (tiroid relasing hormon)
5)      Tiroglobulin  : meningkat
6)      Elektrolit  : hiponatremia mungkin sebagai akibat dari respon adrenal atau efek dilusi dalam terapi cairan pengganti hipokalemia terjadi dengan sendirinya pada kehilangan melalui gastrointestinal dan dieresis.
7)      Katekolamin serum  : menurun
8)      Kreatinine urine    : meningkat
9)      EKG  : fibrilasi atrium, waktu sistolik memendek, kardimegali.
10)  USG dan thorak foto 

F. Diagnosa Keperawatan 
1. Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid tidak terkontrol,keadaan hipermetabolisme: peningkatan beban jantung.
2. Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan   energi, peka rangsang dari saraf sehubungan dengan gangguan kimia tubu
3. Resiko tinggi perubahan nutrisi berhubungan dengan peningkatan metabolisme, mual muntah, diare, hiperglikemi.
4. Resiko tinggi kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan mekanisme perlindungan mata: eksoftalmus.
5. Ansietas berhubungan dengan faktor fisiologis:status metabolik (stimulasi ssp), efek psudokatekolamin dari hormon tiroid.
6. Resti perubahan proses fikir berhubungan dengan perubahan fisiologis : peningkatan stimulasi ssp, mempercepat aktivitas mental, perubahan pola tidur.
7. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang pemajanan, mengingat, kesalahan interpretasi informasi, tidak mengenal sumber informasi.




2 komentar:

  1. semoga dapat bermanfaat ..terutama bagi adik-adikku yg ada di akper...terutama akper pelniiiiii

    BalasHapus
  2. semoga dapat bermanfaat ..terutama bagi adik-adikku yg ada di akper...terutama akper pelniiiiii

    BalasHapus